Senin, 01 Agustus 2016

OSI Layer

Pada saat kita memulai langkah ke dalam ilmu jaringan komputer, hal yang pertama kali kita pelajari biasanya adalah TCP/IP. TCP/IP bisa di analogikan seperti bahasa. Ketika manusia bertukar informasi, manusia akan berbicara dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh pembicara maupun pendengar. Begitu juga halnya dengan komputer atau host dalam sebuah jaringan. Agar komunikasi dan pertukaran informasi bisa terjalin dengan baik, dibutuhkan bahasa sama. Walaupun merek host jaringan tersebut berbeda - beda, host masih bisa berkomunikasi dengan host lain karena menggunakan standart komunikasi yang sama, yakni TCP/IP. Protokol internet pertama kali dirancang pada tahun 1980-an. Akan tetapi di tahun 1990-an dimana internet semakin populer dan host yang semakin banyak, mulai bemunculan protokol yang hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu, atau protokol yang dibuat oleh pabrik tertentu yang belum tentu kompatibel dengan protokol lain dari pabrik yang lain pula. Sehingga pada akhirnya badan International Standart Organization (ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini dikenal dengan protokol model Open System Interconnection atau disingkat OSI. Model OSI ini manjadi referensi dan konsep dasar teori tentang cara kerja sebuah protokol. Dalam perkembangannya TCP/IP digunakan sebagai standart de facto.

OSI Layer
Ketika ISO (International Standart Organization) membuat standarisasi protokol, maka terciptalah sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja protokol. Model referensi yang kemudian disebut dengan Open System Interconnection (OSI). Berdasarkan dokumen rekomendasi X.200, standart OSI ini memiliki 7 layer. Tiap layer ini memiliki definisi fungsi yang berbeda. 
 

Layer 7 : Application Layer
Merupakan layer dimana terjadi interaksi antarmuka end user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas jaringan, melakukan pengaturan bagaimana aplikasi bekerja menggunakan resource jaringan, untuk kemudian memberika pesan ketika terjadi kesalahan. Beberapa service dan protokol yang berada di layer ini misalnya HTTP, FTP, SMTP, dll.

Layer 6 : Presentation Layer     
Layer ini bekerja dengan mentranslasikan format data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi melalui jaringan, ke dalam format yang bisa ditransmisikan oleh jaringan. Pada layer ini juga data akan di-enkripsi atau di-deskripsi.

Layer 5 : Session Layer
Session layer akan mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Di layer ini ada protocol Name Recognition,NFS & SMB.

Layer 4 : Transport Layer
Layer ini akan melakukan pemecahan data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut pada paket-paket data tersebut sehingga dapat disusun kembali  ketika sudah sampai pada sisi tujuan. Selain itu, pada layer ini, akan menentukan protokol yang akan digunakan untuk mentransmisi data, misalkan protokol TCP. Protokol ini akan mengirimkan paket data, sekaligus akan memastikan bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang atau rusak di tengah jalan.

Layer 3 : Network Layer 

Network layer akan membuat header untuk paket-paket yang berisi informasi IP, baik IP pengirim data maupun IP tujuan data. Pada kondisi tertentu, layer ini juga akan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

Layer 2 : Data-link Layer    
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

Layer 1 : Physical Layer
Layer Physcal berkerja dengan mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Proses pengiriman data melewati tiap layer ini bisa kita analogikan seperti ketika kita mengirim surat. Isi surat adalah data yang akan kita kirim (layer 7 -> 5). Kemudian sesuai standart pengiriman, isi surat tersebut kita masukkan kedalam sebuah amplop (layer - 4). Agar surat kita bisa terkirim, kita perlu menambahkan alamat kemana surat tersebut akan dikirim, juga siapa pengirim surat tadi (layer - 3). Selanjutnya surat tersebut kita serahkan ke pihak ekspedisi, dan pihak ekspedisi yang nanti akan mengirimkan surat kita tadi (layer -  2&1).

Packet Header
Pada ulasan sebelumnya kita membahas bagaimana proses sebuah data ditransmisi, sekarang kita akan mencoba membongkar sebuah data. Apa isi sebiah data sehingga data tersebut bisa di transmisikan. ketika kita analogikan mengirim data di internet itu seperti mengirim POS, bisa dikatakan data adalah isi surat tersebut, kemudian paket header adalah amplop, perangko, alamat, dan kelengkapan lainnya. Paket header ini memberikan beberapa informasi tambahan. Jika kita bedah sebuah paket data yang ditrasnmisikan menggunakan ipv4, maka isi dari paket data tersebut bisa kita lihat seperti gambar berikut :



IPVer : Menyimpan informasi versi IP yang digunakan (IPv4 atau IPv6).
IHL (IP Header Leght) : Informasi panjang keseluruhan header paket data. Minimum panjang IP header adalah 20 bits, dan maximum panjang adalah 24 bits.
TOS : Adalah sebuah field dalam header IPv4 yang memiliki panjang 8 bit dan digunakan untuk menandakan jenis Quality of Service (QoS) yang digunakan oleh datagram yang bersangkutan untuk disampaikan ke router-router internetwork. Implementasi TOS ini biasanya saat kita melakukan limitasi HIT di web proxy mikrotik atau service VOIP.
16 Bit Total Length : Isian 16 bits ini memberikan informasi ukuran keseluruhan paket(fragment)termasuk header dan data. Informasi ditampilkan dalam format bytes
16 Bit Identification, Fragment Offset Flag/Length : Pada saat ip packet berjalan di internet, paket ini mungkin akan melewati beberapa router yang tidak bisa menghandle ukuran packet, misalnya nilai Maximum transmission unit (MTU) yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan ukuran datagram IP, maka paket akan di pecah atau di fragmentasi menjadi paket - paket yang lebih kecil untuk kemudian akan disusun kembali setelahnya. Parameter ini yang akan digunakan untuk fragmentasi dan penyusunan kembali.
TTL : Ada kemungkinan sebuah IP packet berjalan tanpa tujuan di jaringan Internet. Contoh kasus misalnya adanya kesalahan routing atau routing loop. Agar paket ini tidak berputar-putar di jaringan internet selamanya, nilai TTL ini akan dikurangi setiap kali paket data melewati router. Ketika nilai TTL sebuah paket data sudah habis atau memiliki nilai 0, maka paket tersebut akan di drop atau dibuang.
Protocol : Berisi informasi protokol apa yang digunakan untuk melakukan transmisi data.
16 Bit Header Checksum : informasi nilai yang dihitung berdasarkan kalkulasi content IP header. Digunakan untuk menentukan apakah ada error pada saat dilakukannya transmissi data.
32 Bit Source IP Address : 32 bits informasi sumber IP paket data.
32 Bit Destination IP Address : 32 bits informasi IP yang dituju paket data.
Options (if any) : Parameter ini termasuk jarang digunakan, memiliki panjang yang bervariasi, dari 0 sampai kelipatan 32 bits. Parameter ini bisa digunakan untuk menyimpan sebuah nilai untuk opsi security, Record Route, Time Stamp, dll.
Data : Berisi data yang ditransmisikan.

Dari informasi paket header diatas, pada akhirnya sebuah data bisa dikirim dari satu host ke host yang lain. 

Kamis, 14 Juli 2016

Penjelasan POP3 dan SMTP

POP3
POP3 adalah kepanjangan dari Post Office Protocol version 3, yakni protokol yang digunakan untuk mengambil email dari email server. Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem email yang mengharuskan adanya email server yang menampung email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh penerima yang berhak.

Kehadiran email server ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima email yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet.

SMTP
SMTP adalah kepanjangan dari Simple Mail Transfer Protocol yang merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman email.

Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim email ke server email penerima. Protokol ini timbul karena desain sistem email yang mengharuskan adanya email server yang menampung sementara sampai surat elektronik diambil oleh penerima yang berhak. 

Pengertian daei POP3 dan SMTP dirangkum dari masrust.web.id

Pengertian Tergapteknya dari POP3 dan SMTP

Jadi secara gapteknya POP3 dan SMTP bisa diartikan sebagai berikut :
Pop 3 itu setting yang  digunakan untuk menerima email dari pihak ketiga misal aplikasi microsoft outlok, push Blackberry, Seven. Dengan settingan POP3 INI KITA DAPAT MEMBUKA EMAIL KITA melalui aplikasi pihak ketiga TANPA HARUS MEMBUKA AKUN KITA DI PENYEDIA LAYANAN EMAIL (eg. Ymail,gmail,hotmail)

Sedangkan SMTP ialah settingan agar aplikasi pihak ketiga dapat mengirim email melalui akun kita tanpa kita membuka akun di email kita secara langsung, 

Misalnya: saat kita setting Smtp di REFOG (Cara Setting Refog Keylogger),
Aplikasi REFOG ini akan Mengirimkan Email dengan alamat email yg kita masukan di aplikasi ini.

POP3 = In
SMTO - Out

DHCP Server Dan DHCP Client

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
dhcp3
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP Server
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)
dhcp1
  1. IP Least Request, Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
  2. IP Least Offer, DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client tersebut.
  3. IP Lease Selection, Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
  4. IP Lease Acknowledge, DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Kelebihan DHCP Server
  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Kekurangan DHCP Server
  • Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

Selasa, 28 Juni 2016

SETTING LOAD BALANCING MIKROTIK RB750 WINBOX 4.10

Disini saya mencoba membuat load balancing dengan menggunakan routerboard RB 750 indoor yang mempunyai 5 interface, apabila kita ingin membuat load balancing failover pada mikrotik versi 4.10, disini saya menggunakan 2 jalur input WAN dengan 1 jalur output yang ditujukan pada Local Area Network.
Alur yang akan kita gunakan contoh sebagai berikut :
- LAN = 192.168.14.254/24
- Uplink = WAN 1 = 10.17.25.254/24
- Uplink = WAN 2 = 192.168.15.1/24

  1. Connect dengan web browser firefox atau internet explorer atau yg lain ketik ip mikrotik ex : 192.168.14.254 tekan enter tampil seperti gambar berikut kemudian klik winbox download dan simpan untuk digunakan lain waktu :D klo sudah langsung dijalankan saja. next
  2. Connect ke mikrotik via winbox dengan login sebagi admin klo masih default login : admin tanpa password seperti berikut ini. Next
  3. Jika berhasil masuk ke mikrotik tampilan workspace seperti gambar berikut. Next
  4. Langkah berikutnya kita atur penamaan dari port-port yang kita gunakan untuk mempermudah pengidentifikasian jalur yang aktif dan controler. Dari menu /interfaces tandai/namai sesuai kebutuhan. Port-1 = ISP 1 (public-media) port-2 = Lokal port-3 = ISP 2 (public-speedy) contoh gambar berikut. next
  5. Langkah selanjutnya pengalamatan jaringan dari port-port yang kita gunakan dari /IP Addressesseperti pada gambar. next
  6. add address : 192.168.14.254 network : 192.168.14.0 broadcast : 192.168.14.255 interface = lokal seperti pada gambar berikut ini. next
  7. add address : 10.17.25.10 network : 10.17.25.0 broadcast 10.17.25.255 interface = public-media seperti gambar berikut. Next
  8. add address : 192.168.15.2 network : 192.168.15.0 broadcast : 192.168.15.255 interface = public-speedy spt pada gambar. Next
  1. Hasil setting ip address yang telah kita lakukan seperti pada gambar berikut ini. Next

  1. Kita lanjutkan ke /IP Firewall untuk memulai mengatur jalur-jalur yang masuk dan keluar sesuai port yg ada. next

  1. Kita mulai membuat tanda untuk jalur yang masuk (ISP 1) ke jalur lokal dengan nama Conn_1. Dari/IP Firewall Mangle lihat gambar
    add chain=prerouting in Interface=LOKAL Connection State=new
    extra Nth every=1 packet=1 Load balancing 2 jalur dgn nth (jelasnya googling ya) :)
    action=mark connection New connection mark=Conn_1 Passthrough=yes klik OK. next
  1. Kita buat tanda berikutnya untuk jalur yang masuk (ISP 2) ke jalur lokal dengan nama Conn_2. Dari/IP Firewall Mangle lihat gambar
    add chain=prerouting in Interface=LOKAL Connection State=new
    extra Nth every=2 packet=1
    Action=mark connection New connection mark=Conn_2 Passthrough=yes Klik OK. next

  1. Setelah koneksi ditandai (connection mark) kita membuat tandai jalur berikutnya (route mark) tetap dari /IP Firewall mangle lihat gambar
    add chain=prerouting In interface=LOKAL Connection mark=Conn_1 Action=mark routing New routing mark=Route_1 Passthrough=no Klik OK next

  1. Kemudian buat tanda berikutnya tetap dari /IP firewall mangle untuk rute ke ISP 2
    add chain=prerouting In interface=LOKAL Connection mark=Conn_2 Action=mark routing Passthrough=no lihat gambar. next
    Hasil Mangle yang kita buat untuk tanda-tanda koneksi yang lewat seperti berikut ini

  1. Langkah berikutnya adalah membuat Network Address Translation (NAT) untuk mengarahkan jalur-jalur yang telah kita tandai dari /IP firewall NAT sebelah mangle tadi
    add chain=srcnat Out interface=PUBLIC-MEDIA (ISP 1) Connection mark=Conn_1 Action=masquerade visual lihat gambar jangan lupa klik OK. Next

  1. Kemudian buat lagi NAT untuk ISP 2 tetap dari /IP firewall NAT
    add chain=srcnat Out interface=PUBLIC-SPEEDY (ISP 2) Connection mark=Conn_2 Action=masquerade lalu klik OK lihat gambar klo kurang jelas
    Hasil NAT yang kita buat seperti pada gambar berikut ini

  1. Langkah terakhir menentukan alamat utama jalur-jalur ISP yang kita punya dari menu /IP routeslihat gambar berikut next
  2. Isikan ip address dari ISP/modem kita untuk menuju ke rute lebih besar di atasnya
    add Dst. Address=0.0.0.0/0 Gateway=10.17.25.254 (dari ISP 1) type=unicast scope=255 target scope=10 Routing mark=Route_1 klik OK seperti pada gambar
  1. Tambahkan ip lagi untuk ISP 2 add Dst. Address=0.0.0.0/0 Gateway=192.168.15.1(ISP 2) type=unicast Scope=255 Target scope=10 Routing mark=Route_2 klik OK lihat gambar
  2. Kurang alamat satu lagi untuk jalur yang diutamakan klo tidak salah hehehe add Dst. Address=0.0.0.0/0 Gateway=192.168.15.1 type=unicast Scope=255 Target scope=10 udah langsung OK saja (atau teman2 bisa copy dari salah satu route yang dibuat hilangkang Routing marknya) lihat gambar
  1. Hasil setting /IP Routes untuk load balancing seperti pada gambar berikut ini
  2. Untuk pembatasan bandwidh bisa dilakukan dari menu /Queues add simple queue seperti gambar berikut ini
  3. DEMIKIAN ARTIKEL / TUTORIAL INI SAYA BUAT UNTUK MEMUDAHKAN TEMAN-TEMANKU YANG MEMBUTUHKAN. SEMOGA BERMANFAAT DAN SELAMAT MENCOBA YANG LEBIH LAGI
    Akhirnya janjiku terbayar sudah untuk membuat artikel ini :D-- dah ngantuk... klo mo dicetak filenya pdf disini ukuran kertas A4 frend, kalo mo yang bisa diedit lewat sini. sampai ketemu artikel berikutnya salam MASMU'I

Pengertian NAT dan Tipe-tipe NAT

NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
TIPE-TIPE NAT
NAT atau Network Address Translation memiliki dua tipe, yaitu :
  • NAT Tipe Statis
  • NAT Tipe Dinamis
Pengertian NAT Tipe Statis
Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat ipnya belum didaftarkan dalam table nat. Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat local dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT .
1
  • Pengertian NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.
  • Pengertian NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dimana dalam sistem pool, suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.
  • Pengertian Nat Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika dimana request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat ip distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Sejumlah IPlokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menghemat penggunaan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda portmultiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multireuest dari sebuah alamat ip dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan DualWan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.

Cara ngeNAT MikroTik menggunakan winbox

 Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang cara mengkonfigurasi mikrotik menggunakan aplikasi Winbox. Kenapa menggunakan Winbox ? Pasti anda bertanya-tanya. Winbox adalah Software yang berjalan pada windows untuk melakukan konfigurasi MikroTik anda , kemudian dengan dukungan Grafik User Interfaces / GUI yang dapat memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi MikroTik. Dan Mungkin Anda juga belum terbiasa dengan command pada terminal, oleh sebab itu menggunakan software ini. 
     Sekarang saya akan menjelaskan yang dapat kita lakukan dengan Winbox.

1. Jalankan Winboxnya, Login dengan cara scan MAC Address.



Kemudian klik pada bagian MAC Address, jika sudah langsung klik connect saja.

2.   Kemudian akan muncul tampilan UI Mikrotik, seperti gambar dibawah ini.

3. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi IP Addressnya, dengan cara klik IP kemudian klik Address. Dan nantinya akan muncul gambar seperti dibawah ini.


Default gateway yang saya pakai menggunakan Telkom Speedy
IP Address : 192.168.88.1/24

4.  Untuk menambahkan/membuat IP Addres baru yaitu dengan cara klik tombol (+) atau “add” lalu isikan IP Addresnya, IP Address yang saya buat 172.10.68.12/24, membuat/menambah jaringan baru saya set mulai dari IP Address 172.10.68.0. Lalu pilih interface “ethernet1-gateway” jika sudah klik tombol “Apply” dan “OK”




Jika konfigurasi network baru sudah berhasil dibuat, maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.


5.    Langkah selanjutnya yaitu mengkonfigurasi DNS. DNS (Domain Name Server) berfungsi untuk menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. Cara sebagai berikut:


Klik à IP à pilih DNS. Lalu isikan nama domain servernya, saya memakai DNS google dan isikan nama domain cadangannya. Domain cadangan dibuat untuk mencegah pada saat domain yang utama terjadi error. Jika sudah diisikan klikà Apply à OK.



6.    Selanjutnya setting Firewall. Klik à IP à pilih Firewall.
Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman.

Caranya sebagai berikut :
Klik à IP à Firewall à NAT à kemudian “Remove” semua isi/filterisasi IP Address yang ada di NAT firewall.

7.    Langkah selanjutnya setting NAT Rule. Caranya klik à IP à NAT à klik tanda add (+), kemudian pilih pada bagian Output Interface à ether1-gateway.   



Selanjutnya Tab ke bagian Action à lalu pilih Masquerade à klik OK. dan hasilnya muncul gambar seperti dibawah ini.

8.    Selanjutnya setting Routes, caranya pada klik menu IP à pilih Routes


9.    Kemudian pada Route list kita buat baru add (+), lalu pada gateway kita Add new value lalu isikan alamat getway




10.    Jika sudah, selanjutnnya kita masuk ke mikrotik. Caranya cari à new terminal kemudian kita test dengan melakukan ping google.com, jika sudah berhasil maka router sudah connect internet.

11.    Kemudian kita kembali setting addres agar komputer bisa connect dengan internet, 
       Carannya pilih menu à IP à pilih addresses lalu buat alamat baru add(+)


12.    Jika sudah pada Interface kita pilih ether2 lalu pada network kita kasih alamat ip


13.    Jika sudah selesai, kemudian kita setting alamat ipgateway dan DNS  pada computer di Local Area Connection



14.       Kemudian jika sudah,  masuk di CMD untuk melakukan ping google.com . Jika replay computer          sudah connect dengan internet

Pengikut