Kamis, 25 September 2014

SEJARAH PERKEMBANGAN ALAT HITUNG II

Perkembangan dan kemajuan berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang dipaparkan di artikel-artikel sebelumnya tidak terlepas dari perkembangan alat hitung, mulai dari yang sederhan hingga yang rumit seperti komputer.

Awalnya, nenek moyang kita belum mengenal lambang bilangan. Tetapi mereka tetap dapat menghitung binatang ternak yang dimilikinya. Bagaimana cara mereka melakukannya ? Setiap pagi ketika mereka melapaskan ternaknya untuk digembalakan, mereka membuat keratan pada pohon. Satu keratan atau goresan untuk satu hewan ternak. Pada sore harinya ketika membawa kembali hewan ternaknya ke kandang, mereka memperpadankan setiap hewan ternak dengan satu keratan yang terdapat pada pohon tadi. Dengan cara seperti itulah orang zaman dahulu melakukan perhitungan.

Selain dengan menggunakan keratan pada pohon, mereka pun menggunakan alat sederhana lainnya, seperti jari tangan dan anggota tubuh lainnya, batu kerikil, serta simpul-simpul pada tali untuk mencatat bilangan yang mereka gunakan dalam perhitungan. Orang Indian Inka di Amerika Selatan menggunakan simpul-simpuil pada tali sebagai lambang bilangan. Setiap lambang bilangan dilambangkan oleh susunan simpul-simpul yang khusus. Keseluruhan susunan simpul-simpul itu disebut Kuipu.


Seiring dengan waktu dan ditemukannya lambang bilangan, alat hitung mengalami kemajuan. Sekitar 1800 tahun yang lalu ditemukan alat hitung sederhana yang disebut dengan sempoa (abacus). Sempoa tertua didunia saat ini adalah sempoa yang ditemukan di Mesopotamia di Pulau Salamis dan Hiroglif Fir'aun di Mesir. Abacus ini merupakan cikal bakal lahirnya komputer.

Sempoa saat ini masih digunakan dalam perhitungan cepat dalam perdagangan, khususnya oleh para pedagang Cina. Selain itu sempoa juga digunakan oleh para pelajar sekolah dasar dalam pelajaran mental aritmatika. Inti kerja sempoa adalah menaikkan dan menurukan biji-biji sempoanya dengan jari. Setelah ditemukannya sempoa, alat hitung pun berkembang dengan ditemukannya tulang-tulang Napier atau Napier's Bones. Dengan menggunakannya, kita dapat melakukan perhitungan logaritma.

Jika dulu kita hanya bisa melakukan perhitungan secara analog, maka seiring dengan kemajuan teknologi alat hitung pun mengalami berbagai kemajuan. Kini kita bisa berhitung secara digital dan cepat dengan menggunakan kalkulator. Kalkulator membuat proses berhitung yang rumit menjadi cepat. Proses penambahan, perkurangan, perkalian, pembagian, atau fungsi lain seperti menghitung sinus, cosinus, tangen, de-el-el dapat dengan mudah diambil alih oleh alat hitung ini (kalkulator). Jenis dan ragam kalkulator pun bervariasi, mulai dari model yang paling sederhana hingga kalkulator scientific yang sarat fitur. Perkembangan alat hitung itu telah memungkinkan kita untuk mengembangkan teknologi alat hitung yang lebih rumit dan canggih. Kemajuan alat hitung merupakan cikal bakal dari perkembangan komputer.

SEJARAH PERKEMBANGAN ALAT HITUNG DAN KOMPUTER


Abacus_1_(PSF)Sekitar 5000 tahun yang lalu, orang Cina menggunakan Abacus untuk membantu melakukan perhitungan. Sampai sekarangpun alat ini masih dipergunakan, bahkan replikanya dikembangkan untuk pelajaran ekstra di sekolah yang disebut dengan Mental Matematika atau Sempoa.
Kemudian mulai tahun 1610 berturut-turut dikembangkan alat hitung yang lebih modern yaitu : Napier’s Bone (1610), Pascaline (1642), Aritmometer (1820). Punch Card (1820-1833), dan Analytical Engine (1833).
EniacKomputer generasi pertama yang terkenal adalah ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Calculator) ditemukan pada tahun 1946, komputer ini menggunakan elemen tabung hampa dalam jumlah yang besar, sehingga memerlukan daya dan ruangan sangat besar.
Komputer generasi kedua memiliki ukuran lebih kecil dengan ditemukannya transistor sebagai pengganti tabung hampa.
Komputer generasi ketiga sekitar tahun 1958 ditemukan IC (Integrated Circuit) yaitu transistor yang telah dijadikan satu.
microprocessorKomputer generasi keempat ditandai dengan ditemukannya microprocessor tahun 1971. Microprocessor adalah ribuan transistor yang dikemas dalam sebuah Chip Silicon. Sehingga komputer mempunyai ukuran yang sangat kecil seperti yang sekarang kita temui.
Pada komputer generasi kelima, komputer diarahkan pada perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yaitu membuat komputer yang cerdas yang dapat belajar seperti manusia. Gambarannya sudah ada pada film-film fiksi ilmiah, seperti mobil yang dapat berbicara dengan pengendaranya, atau robot yang dapat diperintah seperti pembantu rumah tangga.

Sejarah perkembangan alat hitung

Perkembangan dan kemajuan berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari perkembangan alat hitung, yaitu mulai dari yang cukup sederhana sampai dengan yang rumit seperti misalnya komputer.

Abacus (sempoa)

Abacus (sempoa)
Alat ini dianggap sebagai awal mula mesin komputasi yang muncul pada 5000 tahun yang lalu, dan merupakan alat perhitungan kuno yang digunakan oleh bangsa Romawi kuno dan Yunani kuno. Abacus pada masa ini di pakai oleh para pedagang untuk menghitung transaksi perdagangan, dan abacus hingga kini masih digunakan di Cina serta beberapa negara di Asia, seiring dengan munculnya pensil dan kertas.

Kalkulator roda numerik

Kalkulator roda numerik
Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662) yang pada waktu itu berumur 18 tahun telah menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya dalam melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, yang menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah: hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.

Kalkulator roda mekanik 2

Tahun 1694 seorang matematikawan dan filsuf Jerman 'Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716)' telah memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda bergerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya. Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.

Kalkulator mekanik

Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi. karena, alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanik.

Pengikut